LAMPUNG – Universitas Lampung (Unila) berpartisipasi dalam I Conferencia Internacional sobre AgroecologÃa, SoberanÃa Alimentaria y Derecho a la Alimentación yang diselenggarakan oleh Universidad de Sevilla, Spanyol, pada 7–11 April 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Proyek HARVEST, yang didanai Uni Eropa melalui program Erasmus+. Konferensi ini juga menjadi momen penting untuk meluncurkan proyek HARVEST.
Dalam pidato pembukaan, Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi Universidad de Sevilla, Carmen Vargas MacÃas, menekankan betapa pentingnya membahas sistem pangan berkelanjutan di tengah perubahan iklim dan ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung. Carmen juga memberikan apresiasi tinggi kepada semua peserta karena proyek yang didanai Erasmus+ ini sangat kompetitif, dengan pendekatan berbasis kerja interdisipliner yang menggabungkan ilmu alam dan sosial.
Delegasi Unila yang menghadiri konferensi ini terdiri dari Indra Jaya Wiranata, Susana Indriyati Caturiani, Fuad Abdugani, dan Dodi Faedlulloh. Indra Jaya Wiranata juga dipercaya sebagai Project Manager dari tim Unila dalam proyek ini.
Indra menjelaskan bahwa konferensi ini mempertemukan peneliti dari empat benua yang fokus pada pengembangan pertanian berkelanjutan dan kedaulatan pangan. Konferensi internasional ini bertajuk ‘Cuatro Continentes y un Solo Corazón’ dan mengangkat tema transformasi praktik pertanian serta sistem pangan di kawasan Asia Tenggara.
Lebih dari 40 peneliti dari Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika hadir dalam acara ini. Selain Unila, delegasi lain yang turut berpartisipasi adalah Universitas Kristen Indonesia (UKI), Dalat University (Vietnam), Vietnam National University of Forestry (VNUF), Svay Rieng University (Kamboja), Prek Leap National Institute of Agriculture (NIA), dan University of Agriculture in Krakow (Polandia).
Proyek HARVEST ini memiliki durasi tiga tahun dan total pendanaan sebesar 900.000 euro. Tujuan utamanya adalah memperkuat peran perguruan tinggi dalam mendukung transisi menuju praktik pertanian ekologis yang berkelanjutan di Asia Tenggara.
Salah satu strategi utama dalam proyek ini adalah pengembangan microcourse dan microcredential, yang akan membekali mahasiswa dengan keterampilan ekologi serta kemampuan lintas disiplin yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan masyarakat di masa depan.
Selama konferensi, peserta juga akan melakukan kunjungan lapangan ke pedesaan Andalusia untuk mempelajari praktik agroekologi lokal, taman pertanian kota Sevilla, dan pasar produk lokal. Diskusi meja bundar juga akan diadakan dengan berbagai organisasi masyarakat sipil dan pakar agroekologi dari Eropa, Afrika, dan Amerika Latin.
Dengan keterlibatan Unila dalam proyek dan konferensi ini, diharapkan kontribusi institusi pendidikan tinggi Indonesia dapat semakin menguat dalam mendorong transformasi menuju pertanian berkelanjutan dan pencapaian kedaulatan pangan di kawasan Asia Tenggara.
Silahkan Berikan Komentar Anda