Lampung - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) Periode 1 Tahun 2025 telah menginisiasi program sosialisasi dan pelatihan budidaya alpukat di Desa Babatan, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan. Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 22 Januari 2025 ini bekerja sama dengan Klinik Pertanian Keliling (KPK) bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan petani dalam budidaya alpukat yang lebih optimal dan berkelanjutan.
Sosialisasi ini dirancang untuk membantu petani memahami teknik budidaya alpukat yang tepat, termasuk pemilihan bibit unggul, cara penanaman yang benar, pemeliharaan tanaman, hingga pengendalian hama dan penyakit. Dengan penerapan metode modern dan berkelanjutan, diharapkan hasil panen alpukat dapat meningkat baik dari segi kuantitas maupun kualitas, sehingga memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat.
Tim KKN Unila yang menginisiasi kegiatan ini terdiri dari Rey Gavrila Naibaho (Teknik Informatika), Jopendra Arian (Teknik Elektro), Selli Calisra Tritias P (Ilmu Pemerintahan), Dianca Putri Ramadhani (Ilmu Hukum), Rosita (Kimia), Caula Dara Gupita (Penyuluhan Pertanian), dan Endah Nurbaiti Azizah (Agronomi), dengan bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dr. Indah Listiana, S.P., M.Si.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Desa Babatan, Sekretaris Desa Babatan, serta Tim Klinik Pertanian Keliling yang terdiri dari Bapak Ir. Efri, M.S. dari Jurusan Proteksi Tanaman, dan Ibu Ir. Rugayah, M.P. dari Jurusan Agronomi/Hortikultura, bersama dengan seluruh Kepala Dusun dan masyarakat setempat.
Para narasumber dalam kegiatan ini adalah dosen dari Fakultas Pertanian, Jurusan Agroteknologi, dan Jurusan Proteksi Tanaman, yang membahas materi mengenai pemilihan bibit unggul, metode pemupukan efektif, pengendalian hama dan penyakit, serta teknik pemangkasan dan panen yang tepat untuk meningkatkan produktivitas pohon alpukat.
Salah satu pembahasan yang penting adalah teknik pemangkasan yang tepat untuk mempercepat masa berbuah tanaman. Peserta kegiatan mengaku mendapatkan banyak wawasan baru dari materi yang disampaikan.
"Saya baru tahu bahwa teknik pemangkasan yang benar bisa mempercepat masa berbuah tanaman. Dengan ilmu yang diberikan, saya yakin hasil panen saya ke depan akan lebih baik," ujar Pak Imron, salah satu petani peserta sosialisasi.
Selain meningkatkan pemahaman tentang budidaya alpukat, program ini juga mendorong pemanfaatan pekarangan sebagai lahan alternatif bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan lahan. Dengan penerapan teknik yang dipelajari, diharapkan petani dapat meningkatkan produksi alpukat berkualitas tinggi dengan nilai jual yang lebih baik.
Melalui penerapan metode yang telah dipelajari, diharapkan para petani mampu meningkatkan hasil panen alpukat yang lebih berkualitas serta dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Kami berharap budidaya alpukat bisa menjadi peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Babatan dan mendukung pertanian yang berkelanjutan. Dengan teknik yang tepat, hasil panen akan lebih optimal dan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Semoga ilmu yang telah disampaikan dapat terus bermanfaat dan diterapkan dalam budidaya alpukat,” pesan Tim KKN.(*)
Silahkan Berikan Komentar Anda